Kunjungan Belajar dan Belajar Menghormati
Kunjungan Lapangan (Sumber: Lailatul Muna, dkk) |
"Kita sebagai warga negara Indonesia yang terdiri dari banyak suku dan agama, kita harus menghormati, menghargai, dan saling menjaga kelestarian budaya, walaupun beda agama."
Vihara Ratanavana Arama di dirikan oleh Banthe Sudhamo Mahathera di desa SendangCoyo, kec.Lasem, Kab.Rembang. Dari jalan Raya Utama, di kota Lasem kita harus masuk sejauh 4 km untuk menuju Vihara ini. Awalnya luas lahan Vihara hanya 1 Hektar namun berkat uluran tangan para donatur,lahan Vihara menjadi 13,5 hektar sampai sekarang. Di pilihnya Lasem sebagai tempat di bangunnya Vihara tak lain karena Lasem merupakan salah satu titik perkembangan agama Buddha di Indonesia sejak zaman Majapahit.
Kondisi geografis desa Sendangcoyo terletak di wilayah perbukitan kec.Lasem kab.Rembang. Secara keseluruhan desa Sendangcoyo terdiri dari permukiman, sawah, dan perkebunan hutan dan kebanyakan bermata-pencaharian petani. Potensi alam yang ada terdapat beraneka ragam buah buahan, seperti buah rambutan, kedondong, buah majapahit, pohon bodhi, nangka, dan hasil hutannya adalah madu hutan.
Vihara ini sangat menarik karena di vihara ini terdapat rangkaian patung Buddha mulai dari kelahiran sampai wafatnya.Untuk melihat bentuk patung dari halaman utama kita harus mendaki sejumlah anak tangga karena di bangun di atas tanah yang konturnya miring. Sebelum melihat patung jangan lupa untuk mengisi buku tamudi sekretariat. Kita tidsk perlu bayar tetapi pengelola vihara akan menerima dengan senang hati bila kita ingin memberikan donasi seiklasnya. Vihara ini biasa di lakukan pemujaan pada peringatan hari Buddha.
Situs Pertama
Di situs ini terdapat Taman Lumbini, dimana terdapat patung Sidharta Gautama lahir dari seorang ibu yang melahirkannya, dari Dewi Maha Maya,Gajah Putih yang sedang membawa bunga Teratai, Ular Naga dan Telapak kaki Kuda yg melambangkan roda kehidupan.
Situs Kedua
Di Situs ini terdapat patung Sidharta yang sedang duduk bersemedi di pohon beringin,badannya terlihat kurus tulang rusuknya menonjol dengan kedua di letakkan di depan perut. Yang menggambarkan sang budha besemedi selama 6th di hutan Uruvela di india.
Situs Ketiga
Terdapat patung Sidharta berdiri di atas bunga Teratai dg tangan kanan di angkat setinggi dada dengan telapak tangan menghadap ke depan. Yang menggambarkan Sidarta telah menemukan 7 langkah mencapai kesempurnaan hidup yaitu perhatian, penyelidikan, semangat kegiuran, ketenangan pemusatan pikiran keseimbangan batin.
Situs keempat
Terdapat paying Yang duduk di atas bunga teratai yg sedang menyampaikan ajaran kepada 5 muridnya yaitu Assaji, Mahanama, Kondanya, Badia, Vappa.Di taman Rusa isipatana India.
Situs kelima
Terdapat patung budha tidur dengan posisi miring ke kanan Dan tangannya di lipat di depan wajahnya. Menggambarkan sang budha mrninggal dunia dg sempurna. Miniatur Candi Borrobudur atau candi Y.M. Sudammo Mahatera.
Situs ini letaknya agak terpisah dari kompleks vihara. Dinamakan candi Sudhammo Mahatera karena terdapat makam Bante Sudhammo sang pendiri vihara. Konon semasa hidupnya ia pernah berkeinginan untuk membangun miniatur bangunan ini. Candi ini di kelilingi pagar batu dengan relief berupa gambar Banthe Sudhamo dan terdapat 49 buah stupa yang terdiri atas 3 lapis.
Kita sebagai warga negara Indonesia yang terdiri dari banyak suku dan agama, kita harus menghormati, menghargai, dan saling menjaga kelestarian budaya, walaupun beda agama.
Penulis: Khoirotun Ni'mah, Lailatul Muna, Tri Wahyuti, dan Wahyu Dian Arga A (Siswa Jurusan IPS kelas XI SMA Negeri 1 Pamotan)
Tidak ada komentar: