Kunjungan Lapangan


Penulis: Alfiani Farisatul F, Fegi Damayanti, Siti Hajar, Syofiyana, dan Ummi Nur F
(Siswa SMA Negeri 1 Pamotan Kelas XI Jurusan IPS)

Pada hari rabu 25 januari 2017 mapel sosiologi mengunjungi sebuah vihara yaitu vihara ratanavana arama yang terletak di sendang coyo lasem

Perjalan ke vihara tersebut sudah bagus dan jalannya sedikit menanjak karena vihara berada di dataran tinggi dan dikelilingi gunung contohnya gunung kendil dan bugel

Vihara ratanavana arama didirikan oleh bhanthe sudhamo mahatera di luas tanah sekitar 13 hektar vihara ratanavana arama sampai sekarang terawat dengan baik dan begitu bersih tidak ada sampah berserakan dimana mana karena pengunjung yang masuk diharuskan melepas alas kaki sehingga tempat tetap bersih

Berikut adalah beberapa situs yang ada di vihara ratanavana arama

Situs pertama
Yaitu taman lumbini di taman tersebut terdapat patung sidharta gautama lahir sang ibu dewi mahamaya dan seekor gajah putih besar dan membawa bunga teratai dan juga terdapat patung naga sepanjang 25m yaitu di yakini sebagai kendaraan dewi guan in

Situs kedua
Yaitu patung sidharta gautama bersemedi dengan keadaan kurus kering karena bersemedi selama sekitar 6 tahun

Situs ketiga
Yaitu patung sidharta gautama telah menjadi sang budha karena telah mencapai 7 langkah kesempurnaan hidup yang selama ini dicari

Situs keempat
Yaitu patung sidharta yang berposisi duduk sambil mengangkat kedua tangannya dan di belakang nya terdapat roda yang menunjukan roda kehidupan manusia

Situs kelima
Yaitu terdapat patung sidharta gautama atau sang budha bersama sang muridnya memberikan pelajaran hidup nama muridnya adalah assaji,mahanama,kondannya,badia,guava yang disebut taman rusa

Situs keenam yaitu patung budha tidur menggambarkan sang buda gautama meninggal dunia dengan sempurna di pohon salla kembar

Situs ketuju
Yaitu candi sudhamo miniatur candi borobudur sebagai makam bhanthe sudhamo mahatera

Situs kedelapan
Yaitu sebuah perahu yang di nakhkodai oleh bhanthe sudhamo sendiri

Situs terakhir
Tempat sembahyang para umat budha dan sebagai tempat dilaksanakan upacara keagamaan

Dari yang kami ketahui bahwa masyarakat sekitar adalah kebanyakan beragama islam masyarakat sekitar vihara juga tidak mempermasalahkan hal tersebut.masyarakat saling menghormati satu sama lain setelah kunjungan lapangan kami mengetahui bahwa hidup berdampingan masyarakat yang berbeda agama harus saling menghormati.seharusnya dengan adanya vihara tersebut pemerintah lebih mengembangkan perekonomian di bidang wisata khususnya tentang masyarakat multikultural dan kepercayaan

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.